Gunung Bromo Bergejolak

Material pijar Gunung Bromo
Gunung Bromo hari ini (16/3) terus mengeluarkan letusan minor. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung siang ini menyebutkan, Gunung Bromo hari ini mengeluarkan 18 kali letusan disertai suara dentuman dan gemuruh. Dikabarkan juga, kalau lava sudah ada di permukaan kawah Gunung Bromo.
Data pengamatan kegempaan PVMBG menyebutkan, tremor hingga saat ini terus-menerus dengan amplitudo maksimum 2 hingga 25 milimeter. Terjadi 18 kali letusan dengan amplitudo maksimum 20 hingga 40 milimeter selama 30 hingga 84 detik.
Dari Pos Gunung Bromo dilaporkan suara gemuruh dan dentuman dari dalam kawah jelas terdengar dengan kekuatan sedang hingga kuat. Terlihat pula lontaran material pijar setinggi lebih kurang 300 meter dan jatuh sejauh 500 meter dari pusat letusan.
Pos Gunung Bromo di Dusun Cemoro Lawang Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dilaporkan juga terkena hujan abu vulkanik.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan visual, asap masih terus mengepul berwarna kelabu kecokelatan dengan tekanan sedang hingga kuat dengan tinggi kolom asap letusan mencapai 800 meter di atas bibir kawah dan condong ke arah timur dan timur laut.
Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG Hendrastyo yang dihubungi Tempo mengatakan erupsi Gunung Bromo diperkirakan masih akan terus terjadi hingga beberapa bulan mendatang. Posisi lava Gunung Bromo saat ini sudah dangkal. "Lavanya sudah ada di permukaan," kata Hendrastyo.
Karena itu, erupsi terus terjadi hingga saat ini. "Erupsi yang terjadi pada Gunung Bromo saat ini sama dengan erupsi pada 1995," kata Hendrastyo.
Bahkan, lanjut Hendrastyo, saat itu Bromo meletus hingga dua kali dengan pola letusan yang sama seperti yang terjadi saat ini. Saat itu, lanjut dia, erupsi pertama berlangsung selama tiga setengah bulan. "Sempat berhenti sebentar, kemudian meletus kembali selama dua bulan," katanya.
Dia menambahkan, belum ada gejala perubahan pola letusan. "Masih freatik strombolian, sama seperti Krakatau saat ini," katanya.
Hendrastyo belum bisa memprediksi sampai kapan erupsi tersebut akan berlangsung. "Belum bisa diprediksi sampai kapan," katanya.
Dia juga menegaskan, erupsi yang terjadi saat ini bukan peristiwa yang baru. "Dalam sejarah letusan Bromo, letusan yang seperti ini pernah terjadi," katanya.
Kendati erupsi masih terus berlangsung, status Gunung Bromo masih tetap di level siaga dengan rekomendasi radius dua kilometer dari pusat letusan tetap steril dari aktivitas manusia.
Sementara itu, wisatawan nusantara maupun mancanegara saat ini sudah mulai berdatangan. Budi, warga Dusun Cemoro Lawang, kepada Tempo hari ini menyatakan, para wisatawan banyak yang berkunjung ke Mentigen dan Penanjakan II.
Pemandangan Gunung Bromo, dari kedua tempat tersebut terlihat cukup bagus. Dari Mentigen dan Penanjakan II, turis bisa menikmati pemandangan matahari terbit.

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan Anda.
Kalau Anda menyukai Blog ini, tolong tinggalkan komentar yach...